BAB II
SHALAT SUNNAH
A. PENGERTIAN SHOLAT SUNAH
Sholat sunah adalah sholat yang dikerjakan diluar sholat fardhu, bila dikerjakan mendapat pahala dan bila di tinggalkan tidak berdosa . sholat sunnah disebut juga sholat nafi, tathawwu , mandab, mustahab, marghub, fin dan hasan.
Mafi artinya tambahan tathawu artinya kerelaan hati . Mandhub artinya disukai atau disenangi begitu pula musthab , Marghub, Fih, dan Hasan artinya baik . Jadi shalat sunnah adalah sholat tambahan yang dilakukan dengan kerelaan, suka hati dan sangat di cintai oleh allah .
Allah berfirman :
“Barang siapa yang dengan kerelaan hati melukukan kebaikan maka itulah yang lebih baik baginya’’(Q.S.Al-baqarah ; 184).
B. KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH
Shalat sunnah bila di kerjakan terus menerus dan berkeseimbangan akan membawa manfaat yang sangat besar dalam pembentukan pribadi musim yang sempurna. karena, sholat sunnah mempunyai keuntamaan dan keagungan sangat banyak di antaranya adalah
1. Pada hari kiamat sholat sunnah akan menjadi amalan tambahan atau cadangan untuk menyempurnakan kekurangan sholat fardhu
Rosulullah Bersabda:
“Sesungguhnya yang pertama kau di hisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah sholatnya, bila sempurna sholatnya maka akan di tulis sempurna maka allah berfiman kepada para malaikat:
“Perhatikan bila kalian mendapatkan sholat sunnah dari hambaku. Maka sempurnakanlah sholat fardunya itu dengan sholat sunnah.
“Kemudian zakat dan amal – amal yang lain. Juga dihitung seperti itu.( H.R. Abu Daud Ibnu Majjah dan Hakim)
2. Membiasakan Sholat sunnah bisa jadi penyebab.
Masuk surga bersama Rosulullah SAW
3. Dapat meninggikan Derajat dan Menghapus Kesalahan
4. Sholat sunnah yang dikerjakan dirumah akan mendapatkan keberkahan dan kebaikan.
5. Akan mendatangkan Cinta Allah kepada Hamba – Nyabila Allah telah mencintainya, maka Allah akan menjadikan “bagian”. Yang tidak terpisahkandari Hamba-Nya itu.
6. Sebagai Wujud syukur seorang hamba kepada Allah.
7. Di sediakan Pahala berupa bangunan gedung di surga bagi yang melakuakanya.
8. Membersihkan prilakunya dari semua dosa, baik yang sudah berlalu maupun yang akan datang.
9. Dapat lebih mendekatkan diri kepda sang Khaliq.
Rosulullah SAW bersabda:
“Situasi yang paling mendekatkan Seorang hamba dengan Tuhanya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah berdo’a kepadanya ( H.R.Muslim Abu Daud dan Nasar)
C. LIMA WAKTU YANG DI HARAMKAN MELAKUKAN SHOLAT SUNNAH TANPA SEBAB.
Di tinjau dari waktu pelaksanaanya maka sholat sunnah terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Sholat Sunnah yang dilakukan waktu tertentu, seperti sholat Rowatib, sholat Dhuha danlain –lainnya.
2. Sholat Sunnah yang tidak memiliki waktu teretentu, seperti sholat tahiyatul Masjid, Sholat Taubat dan lain- lain. Dalam arti kata kapan saja boleh dilakukan asal bukan pada lima waktu yang diharamkan untuk sholat. Adapun lima waktu yang di haramkan itu adalah:
a. Setelah Sholat subuh
b. Ketika Matahari Terbit
c. Ketika Matahari tepat diatas Kepala ( waktu Istimewa)
d. Ketika Setelah sholat Ashar dan
e. Ketika Matahari terbenam di ufuk Barat.
BAB III
MACAM _ MACAM SHOLAT SUNNAH
A. SHOLAT SUNNAH ROWATIB
1. Pengertian Sholat Sunnah Rowatib
Rowatib adalah bentuk jamak dari kata Rutibah yang berarti mengikuti yang lain, yang biasa dilakukan ( mantun : sunda ). Rowatib dapat diartikan sebagai sgolat sunnah yang dikerjakan karena mengikuti sholat fardhu baik sebelum maupun sesudah nya., bisa dilakukan dan waktunya telah ditentukan. Jiak dikerjakan sebelum sholat fardhu maka disebut sholat Qobliyah dan bila dikerjakan sesudah sholat fardhu maka disebut sholat sunnah ba’diah.
Sholat sunnah Rowatib dibagi menjadi dua macam yaitu :
- Sholat sunnah Muakkadah, yaitu sholat Rowatib yang selalu dikerjakan oleh Rosululllah SAW baik dirumah maupun ditengah perjalanan. seperti sholat witir, tahajjud, sholat hadi raya dll
- Sholat sunnah Ghoiru Muakkadah yaitu shoat dhuha, sholat rawatib yang tidak muakkadah.
2. Jumlah Rokaat sholat sunnah Rowatib
Adapun jumlah sholat sunnah Rowatib ada 22 rokaat, yang 10 masuk ke kategori Muakkadah sedang yang sisanya masuk dalam kategori ghoiru Muakkadah.
10 Rokaat ghoiru Muakkadah
- Dua rokaat sebelum sholat Subuh
- Dua rokaat sebelum sholat Dzuhur
- Dua rokaat setelah sholat Dzuhur
- Dua rokaat setelah sholat Maghrib
- Dua rokaat setelah sholat Isya
12 Rowatib sholat Ghoiru Muakkadah
- Dua Roka’at sebelum sholat Dzuhur/ jum’at ( sebagai tambahan sholat sunnah muakkad, jadi jumlahnya 4 rokaat)
- Dua Rokaat setelah sholat dzuhur/ jum’at ( sebagai tambahan sholat sunnah muakkad jadi jumlahnya 4 rokaat).
- 4 rokaat sebelum sholat Ashar
- 2 Rokaat sebelum sholat Maghrib
- 2 Rokaat sebelum sholat Isya
B. SHALAT SUNNAH WITIR
1. Pengertian Shalat Witir
Shalat witir adalah shalat sunnah ganjil yang dikerjakan pada malam ahri setelah shalat Isya. Witir artinya ganjil, disebut shalat witir karena jumlah rakaatnya 1,3,5,7,9 sampai 11 rakaat. Shalat witir hukumnya sunnah muakkadah ( selalu dikerjakan oleh nabi) baik dibulan suci Ramadhan maupun di bulan – bulan lain. Itulah yang diriwayatkan dari Aisyah R.A
Artinya: “ Dan Aisyah R.a.. Ia Berkata. : Rosulullah SAW tidak pernah menambah shalat malam melebihi 11 rakat” ( H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majjah, Daruquthni dan Al- Hakim).
2. Syarat dan Rukun dan jumlah rakaat sholat rakaatnya.
Syarat dan rukunnya sama dengan sholat sunnah Rowatib, yang membedakanhanyalah jumlah rakaatnya saja. Jumlah rakaat sholat witir adalah sebelas rakaat dan paling sedikit satu rakaat.
Shalat sunah witir dikerjakan sekali salam, boleh dilakukan dua kali salam yaitu sepuluh rakaat salam lalu ditambah satu rakaat.
3. Waktu Sholat Witir
Waktu shalat witir adalah setelah shalat Isya sampai dengan terbitnya “ fajar shaddiq” ( waktusholat subuh). Dan yang lebih utama melakukannya setelah shalat ba’diah Isya bagi yang tidak ingin melakukan tahajud di malam hari sedang bagi yang ingin melakukan shalat tahajud malam hari disunnahkan baginya melakukan shalat itu setlah shalat tahajud.
Bagi yang sudah melakukan shalat witir sebelum tidur, kemudian melakukan shalat tahajud maka tidak disunnahkan lagi melakukan shalat witir karena ada hadits.
“ Tak ada dua witir dalam satu “
Menurut imam Ibnu Hajar bagi yang sudah melakukan shalat tahajud ditengah malam maka dapat menggenapkan witirnya tapi dengan cara melakukan witir satu rakaat terlabih dahulu kemudian baru melakukan shalat tahajud lalu di tutup dengan shalat witir.
4. Tata Cara Shalat Witir
Shalat sunnah witir dilakukan secara munfarid ( tidak berjama’ah), kecuali pada bulan Ramadhan. Shalat witir dapat dilakukan 1/3/5/7/9/11 rakaat sekaligus dengan satu salam, dan dapat pula dilakukan dengan dua kali salam.
Caranya 2/4/6/8/10 rakaat pertama sekali salam kemudian menambahkan rakaat dengan sekali salam jadi shalat witir ini bla dikerjakan 3 rakaat maka salamnya dua kali, begitu pula dikerjakan 11 rakaat. Maka salamnya juga dua kali. Bukan setiap dua rakaat salam, seperti shalat tarawih.
Niatnya adalah sebagai berikut:
“Aku niat shalat sunnah sebagian dari witir karena Allah ta’ala”
2 untuk satu rakaat ( salam yang kedua)
“ Aku niat shalat witir satu rakaat karena Allah ta’ala”
C. SHALAT SUNNAH ISTIKHOROH
1. Pengetian Shalat Sunnah Istikhoroh
Shalat Istikhoroh adalah sholat sunnah yang dilakukan untuk meminta petunjuk kebaikan dalam mengambil keputusan. Lafadz Istikhoroh diambil dari kata dasar Ista’khoroh.
Yang artinya memilih atau mencari yang terbaik.
Shalat Istikharah, perkataan istikharah berasal dari bahasa arab yang artinya mohon dipilihkan. Menurut istilah syarak, shalat istikharah adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan dengan maksud mohon petunjuk ( hidayah ) Allah dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua atau lebih pilihan.
2. Faedah Solat Sunnat Istikharah
Solat ini dilakukan untuk mendapatkan petunjuk, terutama bila seseorang dalam keraguan memutuskan mana yang terbaik diantara dua perkara yang diragukan. Jika timbul keraguan dalam hati untuk memilih atau mengambil keputusan dalam sesuatu perkara, contohnya: apakah aku harus menolak atau menerima? Keraguan makin terasa, keputusan tidak dapat dipastikan setelah melihat masing-masing ada kelebihan dan keburukannya.
Oleh yang demikian, hendaklah menyerahkan pada Yang Maha Kuasa untuk memilihnya. Sebelum seseorang mengambil keputusan ia dianjurkan solat istikharah dua rakaat.
Dengan mengharapkan agar ditunjukkan Allah untuk mendapatkan pilihan yang terbaik. Jika keraguan masih mempengaruhi fikiran untuk menentukan pilihan, ulangilah solat istikharah dan membaca doanya, walaupun pengulangan sampai 7 kali berturut-turut. Selepas itu, bertawakkal kepada Allah, pilihlah salah satu daripadanya, ambillah yang mana arah ‘hati’ lebih cenderung setelah berdoa. Jangan menimbulkan lagi keraguan, yakinlah bahawa itu adalah pilihan terbaik dari yang Maha Kuasa.
Jangan merasa kecewa andai ternyata dalam keputusan yang dipilih menimbulkan keinginan yang tidak disukai. Ingatlah bahawa ini adalah yang telah digariskan pada azali yang tidak dapat dielakkan, besar kemungkinan mengandungi hikmah, membawa kebaikan dimasa akan datang, hendaklah tetap mempunyai husnuz-zan kepada Allah.
3. Tata Cara Shalat Istikharah
Tata cara solat istikharah lebih kurang sama dengan solat subuh, Hanya niatnya saja yang berlainan, iaitu berniat solat istikharah. dilaksanakan sebelum tidur ataupun setelah bangun tidur. Sangat baik dilakukan sesudah lewat tengah malam disaat sunyi, supaya hati lebih khusyuk dalam mengemukakan permohonan kepada Allah. Solat ini sangat peribadi sifatnya. Sebab itu harus dikerjakan sendirian. Solat ini tidak memakai azan atau iqamah.
Lafaz niat:
Aku berniat sembahyang sunnat istikharah 2 rakat tunai kerana Allah Ta’ala
· Rakaat pertama-
Baca surah Al-fatihah dan surah Al-kafirun
· Rakaat kedua-
Baca surah Al-fatihah dan surah Al-ikhlas
· Selepas salam, bacalah doa yang disarankan dalam istikharah.
Dalam berdoa sebaiknya menyebutkan permintaan yang ingin diberikan petunjuk oleh Allah s.w.t. misalnya: “Ya Allah, jika hal ini….(sebutkan namanya)”
4. Doa istikharah
Setelah selesai solat, berdoa seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW:
artinya:-
“Ya Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu, aku mohon ditakdirkan yang baik dengan kudratMu, aku mengharapkan kurniaMu yang besar. Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif. Engkau Maha Tahu dan aku adalah hambaMu yang jahil. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang tersembunyi.
Ya Allah, jika hal ini (***) dalam pengetahuanMu adalah baik bagiku, baik pada agamaku, baik pada kehidupanku sekarang dan masa datang, takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku kemudian berilah aku berkah daripadanya.
Tetapi jika dalam ilmuMu hal ini (***) akan membawa bencana bagiku dan bagi agamaku, membawa akibat dalam kehidupanku baik yang sekarang ataupun pada masa akan datang, jauhkanlah ia daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya. Semoga Engkau takdirkan aku pada yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatu.”
“Dari Jabir R.A ia berkata Rosulullah SAW mengajarkan kami Istikhoroh (meminta petunjuk) dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat Al-wur’an Rosulullah SAW bersabda,”Apabila seorang diantara kalian memiliki urusan keinginan dalam suatu urusan, maka Hendaklah ia sholat dua rokaat selain sholat fardhu, kemudian membaca do’a ;(HR. Bukhari)
5. Waktu Sholat Istikhoroh
Sholat Istikhoroh tidak memiliki waktu yang khusus, kapan saja boleh dilakukan baik siang maupun malam kecuali pada 5 waktu yang di haramkan, namun yang paling utama adalah melakukannya pada pertengahan malam akhir sekitar jam 3 dini hari.
D. SHALAT SUNNAH HAJAT
1. Pengertian dan dalil Sholat Hajat
Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan ketika ada hajat / kebutuhan yang dilakukan ketika ada hajat/ kebutuhan yang penting misalnya ingin memulai berdagang, membangun rumah, mengikuti ujian dan lain sebagainya, dengan harapan apa yang menjadi hajatnya terkabul dan di mudahkan oleh Allah SWT.
Rosulullah SAW bersabda:
“Tiada tuhan selain Allah, Maha bijaksana dan Maha pemurah, maha suci Allah Tuhan sekalian alam yang memelihara Ars. Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian Alam. Aku memohon kepadamu ya Allah segala sesuatu yang mendorong rahmat-Mu segala sesuatu yang mendatangkan ampunan-MU. Aku memohon kepada-MU keberuntungan dari sebuah kebaikan dan keselamatan dari semua dosa, tak ada dosa yang melekat pada kami, kecualiengkau mengampuni, tak ada sesuatu kesushan hidup, kecuali engkau berikan solusi ( jalan keluar), tak ada kebutuhan engkau righoi kecuali engkau penuhi ya Allah yang maha penyayang dari semua orang menyayangi”
2. Niat sholat hajat
Saya niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena alah taala
Doa Setelalah Sholat Sunnah Hajat
Setelalah Sholat sunnah hajat 2 rokaat kemudian membaca pujian kepada Alloh misalnya dengan memilih lafadz tahmid :
سْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْت كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينْ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah swt atas limpahan nikmat-nikmat dan segala tambahannya. Ya Allah,segala puji hanya bagi-Mu sebanding dengan kemulyaan dan keagungan kekuasaannMu. Maha Suci Engkau, tiada mampu kami memuji-Mu sebagaimana Engkau memuji dirimu sendiri, semoga Allah selalu mencurahkan salam sejahtera kepada Nabi Muhammad, kepada keluarganya dan para sahabatnya. Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam"
kemudian membaca sholawat, misalnya dengan memilih bacaan sholawat Ibrohimiyyah yaitu bacaan sholawat yang biasa dibaca saat tahiyyat atau tasyahhud akhir dalam sholat. Atau memilih bacaan Sholawat Taisir (Kemudahan) dengan harapan berkah sholawat ini seseorang mendapat kemudahan hajat dan urusannya, Sholawat Taisir ini penulis dapatkan dari ijazah langsung dari Abi Ihya'
Ulumiddin saat mondok di Ma'had Nurul Haromain Pujon Malang. Inilah Sholawat Taisir tersebut :
تَعَسَّرْ مَا وَيَسِّرْ سَهِّلْ مُحَمَّدٍ سَيِّدِنَا عَلَى وَسَلِّمْ صَلِّ اللهُمَّ
artinya : Ya Allah, tambahkanlah sholawat (rohmat) dan salam atas baginda nabi Muhammad. Mudahkan dan gampangkan apa saja yang menjadi kesuliatan.
artinya : Ya Allah, tambahkanlah sholawat (rohmat) dan salam atas baginda nabi Muhammad. Mudahkan dan gampangkan apa saja yang menjadi kesuliatan.
E. SHALAT SUNNAH DHUHA
a. Pengertian dan Dalil Sholat Sunnah Dhuha.
Shalat Dhuha, menurut pengertian bahasa, kata dhuha berarti matahari sedang naik. Jadi shalat dhuha dapat diartikan sebagai shalat sunnah yang dikerjakan pada saat matahari sedang naik. Waktu mengerjakannya ialah semenjak matahari naik kira-kira sepenggalah sampai dengan masuknya waktu DZuhur ( tergelincir matahari ). Shalat dzuha merupakan shalat sunnah yang danjurkan oleh rasulullah saw.
Shalat sunnah dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, namanya diambil pada waktunya dhuha artinya waktu pagi menjelang siang antara jam 7 pagi sampai jam 11 siang.
Dalilnya adalah Hadist Rosulullah SAW
Riwayat Abu Hurairoh:
“ Dari Abu Hurairah: Kekasihku SAW berwasiat kepadaku dengan 3 perkara:
1) Puasa 3 hari setiap bulan
2) 2 rakaat sholat dhuha
3) Sholat witir sebelum tidur
( HR. Bukhori)
b. Syarat, Rukun dan Rakaat Sholat Dhuha
Mengenai syarat dan rukun sholat dhuha sama dengan syarat dan rukun sholat fardhu, karena kaifiyahnya sama yang membedakan hanyalah rukun fadhu atau sunnahnya saja, adapun jumlah rakaatnya adalah minimal 2 rakaat dan yang paling utama adalah 8 rakaat dan yang paling banayak adalah 12 rakaat.
c. Niat Sholat Dhuha
“Saya niat sholat dhuha 2 rakaat karena Allah SWT”
d. Waktu Sholat dhuha
Waktu sholat dhuha adalah miulai terbitnya matahari sepenggala ( sekitar jam 7 pagi sampai tergelincirnya matahari ( akan memasuki sholat dzuhur), namun yang paling utama sholat dhuha dilakukan pada waktu pertengahan ( jam 9 pagi ) dan dilakukan didalam masjid.
e. Do’a Sholat Dhuha
Ya Allah ...! Sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagunganmu adlaah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan dalah kekuasaan-Mu dan perlindungan adalah perlingdungan-Mu,
Ya Allah ....! Bila rizqi ada dilangitmu maka turunkanlah, bila ada di dalam bumi maka keluarkanlah, bila sikar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah, dengan waktu dhuha keagungan, keindahan, kekuatan, kekuasaan, dan perlindungan- MU, limpahkanlah kepadaku apa yang telah engkau limpahkan kepada orang- orang sholeh .” Amien”.
f. Hikmah Dan Fadilah Sholat Dhuha
a. Barang siapa yang melakukan sholat dhuha dua (2) rakaat maka ditulis sebagai orang tidak lalai.
b. Barang siapa yang melakukan sholat dhuha empat (4) rakaat maka ditulis sebagai orang yang perhatian ( untuk ibadah)
c. Barang siapa yang melakukan sholat dhuha enam (6) rakaat maka ditulis sebagai orang yang giat beribadah
d. Barang siapa yang melakukan sholat dhuha delapan (8) rakaat maka ditulis sebagai penebus di hari kiamat.
e. Barang siapa yang melakukan sholat dhuha sepuluh (10) rakaat maka ditulis sebagai penebus dosa
f. Barang siapa yang melakukan sholat dua belas (12) rakaat maka akan mendapatkan mahligai surga.
· Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik.
· Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur.
· Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam
g. Tata Cara Shalat Dhuha
Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir bahwa Rosulullah saw bersabda: “Sholatlah kalian dua roka’at dari sholat Dluha dengan membaca dua surat tentangnya: wasy-syamsi wa dluhaha dan surat adh-Dluha
- Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams
- Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha
- Pada rakaat pertama Al kafirun
- Pada rakaat kedua Al Ikhlas
h. Dzikir dan Doa setelah Dhuha
Diriwayatkan setelah shalat dhuha Nabi S.A.W membacaرَبِّ اغْفِرْ لِي وَ تُبْ عَلَيَّ إِ نَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرَ
Robbigh firly watub ‘alayya innaka antat-tawwaabul Ghofur ( dibaca 100 x )Artinya : Ya Robbi, Ampunilah aku dan terimalah taubatku, Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan ampunan
Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:
Artinya:
“ Ya ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU dan kecantikan adalah kecantikanMU dan keindahan adalah keindahan-MU dan kekuatan adalah kekuatan-MU dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU. YA ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah, Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah dan jikalau sukar maka mudahkanlah dan jika haram maka sucikanlah dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah dengan berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-MU. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh.
i. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
a. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
b. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
c. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat maka akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Ath Thabarani)
d. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
“Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (“Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
e. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).
f. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
Kebenaran Mutlak milik Allah dan Kesalahan dari saya
Wa’allahu a’lam bi-showab
وَنَعُوْ ذُ باِاللهِ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ
Wa Na’udzubillah min ilmin laa yanfa’u
Dan Kita berlindung kepada Allah, dari ilmu yang tidak bermanfa’at
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus
F. SHOLAT TAHAJUD
1. Pengertian Dan Dalil Sholat Tahajud
Tahajud menurut bahasa adalah bangun sedang menurut istilah ulama fiqih, tahajud artinya melakukan sholat sunnah setelah bangun dari tidur diwaktu malam. Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari sesudah tidur walaupun tidurnya hanya sebentar saja. Jadi apabila shalat tersebut dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka bukan dinamakan sebagai shalat tahajjud.
Shalat Tahajjud meskipun hukumnya hanya shalat sunnah, tapi sangat dianjurkan dalam agama islam. Sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya :
“Hendaklah Engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk Shalat Tahajjud, sebagaimana shalat sunnat untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang terpuji” (Al-Isra’ : 75)
Artinya :“ Dan pada sebagian malam hari , bersholat tahajud lah kamu sebagai satu ibadah tambahanbagimu. Semoga Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji ( Qs. Al-Isra : 79).
Rosulullah SAW bersabda pada sahabat Abdullah bin ‘Amar bin ‘Ash:
“Wahai Abdullah janganlah engkau seperti si dulan, dia bangun dimalam hari tetapi meninggalkan sholat malam ( tahajud) ( HR. Bukhori dan Muslim)”
2. Syarat, Rukun Dan Jumlah Rakaat Sholat Tahajud
Dalam Tahajud disyaratkan harus tidur terlebih dahulu setelah sholat isya walaupun hanaya sekejap, sedang syarat dan rukun yang lain sama dengan holat fardhu yang membedakan hanyalah pada hukum Fardhu/ sunnahnya saja. Adapun jumlah rakaatnya adalah minimal dua (2) rakaat sedang maximalnya tidak terbatasi.
3. Niat Sholat Tahajud
“Saya niat sholat Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
4. Waktu Sholat Tahajud
Sholat tahajud dilakukan pada malam hari setelah bangun tidur. Walaupun hanya sekejap, waktunya setelah sholat isya sampai terbit fajar.
5. Do’a Sholat Thajjud
“ Ya Allah...! segala puji bagimu, engkau lah penegak langit dan bumi serta segala isinya, bagimu serta segala isinya bagi-Mu segala puji. Engkaulah penerang cahaya langit, bumi dan segala isinya.
Ya Allah...! Bagi-Mu segala puji, engkaulah yang haq, janji-Mu adalah benar, perjumpaan dengan-MU adalah benar, Firman-Mu adalah benar, Surga adalah benar, semuanya Nabi adalah benar, Nabi Muhammad adalah benar dan hari kiamat adalah benar.
Ya Allah....! kepada-Mu aku berserah diri kepada-Mu aku bertawakal kepada-Mu, aku kembali kepada-Mu, aku mengadu kepada-MU, aku berhukum. Maka ampunilah aku atas dosa- dosa yang telah aku sembunyikan dosa yang aku nyatakan dan dosa –dosa yang lebih engkau mengetahui-Nya dari pada engkaulah Tuhan terdahullu dan tuhan yang terakhir tiada tuhan selain engkau tiada daya dan kekuatan. Melainkan dengan pertolongan Allah yang maha luhur dan Maha agung ( HR. Abbas).”
6. Tata Cara Shalat Tahajjud
Mengenai rakaat Shalat Tahajjud, sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya 12 rakaat. Sedang waktu Shalat Tahajjud dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut :
- Sepertiga malam yang pertama dari sekitar pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB saat utama.
- Sepertiga malam yang kedua dari sekitar pukul 22.00 WIB hingga 01.00 WIB saat lebih utama.
- Sepertiga malam yang ketiga dari sekitar pukul 01.00 WIB hingga 04.00 WIB saat paling utama.
Sedangkan cara (Kaifiat) mengerjakan Shalat Tahajjud yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.
7. Bacaan Doa dalam Shalat Tahajjud :
Diwaktu melakukan shalat Tahajjud atau sesudahnya, sebaiknya doa yang dibaca adalah ayat-ayat Al-Qur’an seperti :
Artinya :“Ya Allah Tuhan kami, berilak kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka“.
G. SHOLAT SUNNAH TAHIYYATUL MASJID
1. Pengertian Dalil Dan Tahiyyatul Masjid
Tahiyyat artinya Penghormatan. Sholat tahiyyatul masjid adalah shalat yang dilakukan ketika memasuki sebuah masjid jami’ ( masjid yang dipakai untuk shalat jum’at) maupun ghoiru jami’ ( masjid yang tidak digunakan untuk sholat jum’at biasanya disebut mushola).
Dari Abi Qatadah RA berkata, telah bersabda Rasullah SAW:
“Apabila salah seorang diantara kalian masuk masjid maka jangan dulu duduk sebelum dua rakaat” ( HR. Bukhari dan Musllim)”
2. Niat Sholat Tahiyyatul Masjid.
“aku niat sholat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat karena Allah ta’ala
Adapun mengenai waktunya adalah ketika kita memasuki masjid dan mengambil tempat untuk sholat tanpa melakukan duduk terlebih dahulu. Apabila sudah duduk di masjid maka sholat sunnah tahiyyatul masjid habis waktunya ( tidak sunnah lagi).
1. Hikmah dan Fadilah shalat Tahiyyatul Masjid
Diantara hikmahnya adalah sebagai penghormatan pada masjid, karena masjid adalah tempat suci dan mulia sebagai rumah Allah di bumi ini
“ Dari Aisyah Ra berkata: Rasulullah SAW memerintahkan untuk membangun masjid – masjid di kampung – kampung dan di jaga kebersihan dan kesuciaanya ( HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).”
Dalam hadits lain Rasulullah besabda :
“ Barang siapa yagn menyayangi masjid, maka Allah akan menyayanginya”( HR.Thabrani dan Hakim).
Salah satu bentuk penghormatan pada masjid adalah melakukan shalat sunnah ketika memasukinya, karena masjid adalah rumah Allah dan shalat adalah ibadah badan paling utama.
Banyak diantara umat islam kini sudah kurang peduli dengan penghormatan pada masjid. Dari segi fisik memang dibangung dengan arsitektur dan material yang sesuai dengan zaman.
Tapi saat mereka memasukinya tata kerama dan sopan santun, tidak mencerminkan orang yang menghormati dan memuliakan masjid. Diantara perilaku yang tak seharusnyadilakukan ketika masuk masjid adalah
1. Memakai pakaian bergambar/ bertulis sesuatu yang menganggu.
2. Membawa / mengatifkan Handphone
3. Ber- sms saat khutbah
4. Berbicara tentang urusan dunia
5. Menawarkan dagangan
6. Merokok dalam masjid
7. Bersenda gurau
Sebagai bahan renungan, saat mamasuki Istana presiden semua pengunjung berpakaian rapih bersih bahkan baru, ketika masuk, mereka dilarang mengaktifkan handphone, bahkan bila ada yang mengaktifkan akan mendapat teguran dari petugas yang memantau gerak –gerik mereka.
Masjid adalah istana Allah sudah sepatutnya kita menghormati dan memuliakannya melebihi istana Presiden.
URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/bullseye-ani.gif