GERAKAN PALANG MERAH REMAJA
Palang Merah Remaja
atau PMR
adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang
dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di PMI
Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR
merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Sejarah
Terbentuknya
Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia II (1859)
pada waktu itu Austria dan Francis sedang mengalami peperangan. Karena
kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak
sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan
tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan
majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu
badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah
Remaja (PMR).
Pada tahun
1919 di dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan
bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara
lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia
pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk
Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita
Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara
resmi di Indonesia.
Pendidikan dan pelatihan PMR
Palang Merah
Remaja atau PMR adalah organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia
yang berpusat di sekolah-sekolah dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar
kepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kesehatan umum dan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
Untuk
mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan
Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih
mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia,
dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru
dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh
kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah.
PMI
mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
- Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
- Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
- Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
- Remaja adalah kader relawan.
- Remaja calon pemimpin PMI masa depan.
Tujuan
pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:
- Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
- Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
- Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
- Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.
- Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.
Jumbara
Jumbara atau
Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya
jambore pada organisasi Pramuka.Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada
jumbara tingkat kabupaten, daerah dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya
disesuaikan dengan kemampuan PMI daerah yang bersangkutan.
Tribakti PMR
dalam PMR
ada tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus
diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR (2009)
tersebut adalah:
- Meningkatkan keterampilan hidup sehat
- Berkarya dan berbakti kepada masyarakat
- Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
Tingkatan PMR
Di Indonesia
dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
- PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna emblem Hijau
- PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem Biru Langit
- PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem Kuning
Prinsip Dasar kepalang-merahan
Dalam PMR
dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap
anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle
of Red cross and Red Crescent).
- Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk
memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa
membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama.
Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan
terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan
perdamaian abadi antar sesama manusia.
- Kesamaan
Gerakan
memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka
berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik.
tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan
kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.
- Kenetralan
Gerakan
tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau
ideologi.
- Kemandirian
Gerakan
bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung
bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang
berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga
tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.
- Kesukarelaan
Gerakan
memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari
keuntungan apapun.
- Kesatuan
Didalam satu
Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah
satu lembaga yang digunakan Palang merah Bulan Sabit
Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan
diseluruh wilayah negara bersangkutan.
- Kesemestaan
Gerakan
bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan
Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab
yang sama dalam membantu sama lain.
Palang Merah Remaja
(PMR) merupakan wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang
selanjutnya di sebut PMR. PMR ini terdapat di PMI Cabang diseluruh Indonesia,
dengan anggota lebih dari 3 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu
kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan - kegiatan kemanusiaan dibidang
kesehatan dan siaga bencana,
"Pelatihan yang
diselenggarakan dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan para relawan,
yakni agar tanggap terhadap keadaan sekitar jika terjadi bencana dan musibah,” terangnya, Pelatihan
Pertolongan Pertama ini memadukan antara teori dan praktek secara proposonal,
sehingga setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan diharapkan akan mampu
memberikan pertolongan secara cepat dan tepat. “metode yang digunakan dalam
pelatihan ini adalah Ceramah dan Tanya Jawab, Diskusi, Praktek, dan Studi
Kasus,” jelasnya
Sementara itu, Asung
Salah satu peserta dari SMAN 1 Pacitan mengharapkan mendapatkan banyak ilmu
dari mengikuti pelatihan palang merah remaja yang berguna dan dapat di
terapkan di lingkungan sekolah dan masyarakat dalam pelatihan palang merah
remaja ini dapat di laksanakan berkesinambungan tidak berhenti di sini saja
Palang Merah Remaja
(PMR) merupakan wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang
selanjutnya di sebut PMR. PMR ini terdapat di PMI Cabang diseluruh Indonesia,
dengan anggota lebih dari 3 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu
kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan - kegiatan kemanusiaan dibidang
kesehatan dan siaga bencana,
"Pelatihan yang
diselenggarakan dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan para relawan,
yakni agar tanggap terhadap keadaan sekitar jika terjadi bencana dan musibah,” terangnya, Pelatihan
Pertolongan Pertama ini memadukan antara teori dan praktek secara proposonal,
sehingga setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan diharapkan akan mampu
memberikan pertolongan secara cepat dan tepat. “metode yang digunakan dalam
pelatihan ini adalah Ceramah dan Tanya Jawab, Diskusi, Praktek, dan Studi
Kasus,” jelasnya
Sementara itu, Asung
Salah satu peserta dari SMAN 1 Pacitan mengharapkan mendapatkan banyak ilmu
dari mengikuti pelatihan palang merah remaja yang berguna dan dapat di
terapkan di lingkungan sekolah dan masyarakat dalam pelatihan palang merah
remaja ini dapat di laksanakan berkesinambungan tidak berhenti di sini saja
Palang Merah Remaja
(PMR) merupakan wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang
selanjutnya di sebut PMR. PMR ini terdapat di PMI Cabang diseluruh Indonesia,
dengan anggota lebih dari 3 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu
kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan - kegiatan kemanusiaan dibidang
kesehatan dan siaga bencana,
"Pelatihan yang
diselenggarakan dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan para relawan,
yakni agar tanggap terhadap keadaan sekitar jika terjadi bencana dan musibah,” terangnya, Pelatihan
Pertolongan Pertama ini memadukan antara teori dan praktek secara proposonal,
sehingga setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan diharapkan akan mampu
memberikan pertolongan secara cepat dan tepat. “metode yang digunakan dalam
pelatihan ini adalah Ceramah dan Tanya Jawab, Diskusi, Praktek, dan Studi
Kasus,” jelasnya
Sementara itu, Asung
Salah satu peserta dari SMAN 1 Pacitan mengharapkan mendapatkan banyak ilmu
dari mengikuti pelatihan palang merah remaja yang berguna dan dapat di
terapkan di lingkungan sekolah dan masyarakat dalam pelatihan palang merah
remaja ini dapat di laksanakan berkesinambungan tidak berhenti di sini saja
Sebagai
organisasi besar yang bergelut dalam bidang kemanusiaan di dunia, tentunya PMI
harus mempunyai tujuan yang jelas terhadap apa yang akan dilakukannya.
Pelayanan yang diberikan PMI terhadap masyarakat banyak sekali bentuknya, yakni
dalam hal Penanggulangan bencana alam, pelayanan Kesehatan, Donor darah, dan
banyak lagi bentuk pelayanan PMI yang diberikan terhadap masyarakat.
Pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang mutlak yang harus diperhatikan,
dimana saat ini PMI mempunyai Relawan – Relawan yang harus siap sedia setiap
saat menjalankan tugas misi gerakan kemanusiaan ini, diantaranya :
- Relawan Remaja/ PMR : adalah anggota Remaja yang tergabung dalam Palang Merah Remaja ( PMR) yang berada di sekolah – sekolah atau lingkungan masyarakat yang berusia dianatara 7 s.d 18 tahun.
- Korps Sukarela (KSR) : adalah Relawan PMI yang terlatih dan sudah mengikuti pendidikan sesuai dengan standart PMI dan merupakan tulang punggung PMI dalam setiap Gerakan yang dilakukan di lapangan, berusia 18 s.d 35 tahun.
- Tenaga Sukarela (TSR) : adalah Relawan PMI yang secara pribadi personal setiap orang yang ingin mengabdikan dirinya untuk memberikan kontribusi kepada PMI baik itu moril maupun tenaga sesuai dengan keahlian yang dimiliki, berusia 18 s.d tidak terbatas.
- Donor Darah Sukarela (DDS) : adalah mereka yang secara sukarela menyumbangkan darahnya untuk orang lain tanpa mengetahui siapa orang yang akan menjadi penerima darah donornya.
Relawan –
relawan yang tergabung dalam wadah PMI tidak membedakan agama, ras dan golongan
tertentu baik itu orang tersebut mempunyai kecacatan fisik sekalipun PMI siap
menerima kontribusi Relawan. Kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi
dalam penyajian sumber nateri kepalangmerahan ini saya ucapkan terima kasih,
karena bagaimanapun juga materi ini sangat banyak diperlukan oleh para relawan
yang bergerak dilapangan. Kepada Palang Merah
Indonesia PMI Pusat serta PMI Provinsi Jawa Barat saya
ucapkan terima kasih atas materi yang telah di share kepada saya untuk dishare
kepada para relawan lain.