KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyusun Makalah Aqidah Akhlak Yang Berudul Nilai Nilai Negatif Akibat Perbuatan Israf Tabzir Dan Fitnah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Cirebon,.....APRIL 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Israf artinya
memboroskan, membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan. Dan secara
istilah adalah melakukan suatu perbuatan yg melampaui batas atau ukuran
yang sebenarnya. Sikap ini biasanya terjadi pada orang-orang yang rakus
dan tidak puas atas nikmat yang telah di beri oleh Allah Ta'la. Dan israf
sangatlah tidak di perbolehkan. Allah pun melarang akan perbuatan israf didalam
firmannya.
Tabzir yang artinya pemborosan. Secara istilah tabzir
adalah membelanjakan/mengeluarkan harta benda yang tidak ada manfaatnya dan
bukan dijalan Allah. Tabzir dan israf sekilas memiliki arti yang sama tetapi
tabzir dan israf adalah dua hal yang berbeda.
Fitnah itu artinya kesesatan, dan secara istilah
syara fitnah adalah menyebarkan berita bohong/jelek dalam suatu hal/orang lain,
baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan. Allah pun melarang akan
perbuatan fitnah dan dalam firman-Nya Allah menegaskan akan dilarangnya
perbuatan atau perilaku fitnah.
Lawan dari berlebih-lebihan adalah
hemat, sederhana atau seperlunya. Setiap manusia dalam mengurangi hidup
pastilah behadapan dengan berbagai persoalan, baik persoalan yang berkaitan
dangan harta benda maupun dengan persolan lainnya yang memerlukan sebuah
penyelesaian.
Sebagaimana tlah dijelaskan di atas bahwa Islam sangat
melarang terhadap perbuatan fitnah, hal ini bukan saja karena dampak yang
ditimbulkan dari fitnah tetapi juga akibat yang akan di terima oleh orang yang
suka menfitnah. Orang yang mefitnah akan di beri adzab oleh Allah diakhirat
kelak. Allah tlah memberi ancaman berupa adzab yag sangat pedih, yaitu neraka
jahanam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Israf
1. Pengertian Israf
1. Pengertian Israf
Secara Bahasa israf berasal dari kata sarafa, yasrafu, israfa yg artinya memboroskan, membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan. Dan secara istilah adalah melakukan suatu perbuatan yg melampaui batas atau ukuran yang sebenarnya. Sikap ini biasanya terjadi pada orang-orang yang rakus dan tidak puas atas nikmat yang telah di beri oleh Allah Ta'la. Israf adalah perbuata yg tidak di senangi oleh Allah karena perbuatan ini merupakan bagian dari bentuk tidak mensyukuri nikmat yang telah di berikan oleh allah Ta'ala
2. Dalil
tentang Larangan Bersifat Israf
Ajaran Islam
mempunyai dasar hukum yang jelas. Baik langsung dari Allah yaitu ayat-ayat
Alquran maupun Hadits dari Rosul. Banyak ayat yg berkenan dengan larangan
berbuat israf. di antaranya :
artinya"wahai
anak cucu adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap ( memasuki ) masjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tiddak
menyukai orng-orang yang berlebihan." (Q.S Al-a'raf [7]:31)
Ayat
tersebut memerintahkan kepada kita untuk memanfatkan rizki yang telah Allah
berikan kepada kita, salah satunya dengan makan dan minum serta semua yang
telah Allah berikan halalkan untuk manusia tanpa berlebihan. Maksud sebaliknya
dari ayat trsebutialah larangan bagi kita untuk melakukan perbuatan yg
melampaui batas, yaitu tidak berlebihan dalam menikmati apa yang dibutuhkan
oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
3. Beberapa
Hal yang Termasuk Perbuatan Berlebih-lebihan.
Perlu dibedakan antara berlebihan dengan pemurah. Bahwa orang yg berlebihan adalah oarang yang memanfaatkan suatu perbuatan melebihi yang kita butuhkan atau menambah sesuatu yang tidak semestinya. Menurut syaekh Nashir As Sa'di ada 3 hal yg bisa dikatagorikan berlebihan, yaitu :
- Menambah-nambah di atas kadar kemampuan, dan berlebihan dalam hal makan, karena makan yang terlalu kenyang dapat menimbulkan hal yang negatif pada struktur tubuk manusia.
- Bermewah-mewah dalam makan, minum dan lain-lain artinya dalam memakan atau meminum sesuatu tidak boleh memperturutkan hawa nafsu, sehingga semua yang di inginkan tersedia.
- Melanggar batasan-batasan yang telah di tentukan Allah Ta'ala.
- Menumpuk-numpuk harta atau sesuatu hal yang tidak telalu dibutuhkan oleh kita maupun oleh masyarakat.
- Melakukan segala sesuatu yang berlebiha, contohnya terlalu banyak tidur bisa menyebabkan berbagai penyekit terutama malas, dari penyakit malas inilah timbul berbagai dampak yang tidak baik seperti tidak mau bekerja, kalaupun bekerja hasilnya pun tidak akan optimal
- melakukan pekerjaanyang sia-sia, terkadang kita sebagai manusia suka denga hal-hal yang bersifat hura-hura
- memperturutkan hawa nafsunya, manusia dalam menghadapi hidup biasanya dihadapakan pada dua permasalahan yaitu antara keperluan dan kebutuhan dengan keinginan.
Lawan dari
israf adalah secukupnya atau sekedarnya, hidup sederhana bukan berarti kikir.
Orang sederhana tidak indentik dengan ketidak mampuan. Hidup sederhana yaitu
membelanjakan harta benda Kesederhanaan timbul karena pemahaman akan
hakikat hidup didunia. Dalam pandanganny, dunia bukanlah tempat yang abadi,
dunia hanya sebagai tempat untuk beramalsehingga ketika ia diberi karunia
berupa harta benda maka ia akan pergunakan seperlunya sesuai dengan
kebutuhannaya dan selanjutnya ia belanjakan dijalan Allah.
4. Akibat dari Perbuatan Israf
4. Akibat dari Perbuatan Israf
setelah kita mengetahui arti dari israf, dalil tentang larangan berbuat israf serta hal-hal yang diketegorikan perbuatan israf, maka itu perlu juga mengetahui manfaat dampak yang ditimbulakan akibat dari perbuatan israf, yaitu :
- Dibenci oleh Allah Ta'ala
- Menjadi sahabat setan
- Menjadi orang yang akan tercela dan menyesal
- Akan Allah binasakan
- Menjadi orang yang tersesat
5.
Menghindari sifat israf dalam kehidupan sehari-hari
Lawan dari
berlebih-lebihan adalah hemat, sederhana atau seperlunya. Setiap manusia dalam
mengurangi hidup pastilah behadapan dengan berbagai persoalan, baik persoalan
yang berkaitan dangan harta benda maupun dengan persolan lainnya yang
memerlukan sebuah penyelesaian.
Hakikat
hidup yang sesungguhnya adalah akhirat nanti, jadi segala apa yang kita perbuat
di dunia nantinya akan di pertanggung jawabkan dihadapan Allah Ta'ala
B. Tabzir
1. Pengertian Tabzir
Kata tabzir
berasala dari kata bahasa arab yaitu bazara,yubaziru tabzir yang artinya
pemborosan. Secara istilah tabzir adalah membelanjakan/mengeluarkan harta benda
yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah. Sifat tabzir ini timbul
karena adanya dorongan nafsu dari setan dan biasanya untuk halhal yang tidak
disenagi oleh Allah serta ingin dipuji oleh orang lain
2 Hal-hal
yang Termasuk Tabzir
Selama
manusia masih hidup berarti ia masih memerlukan makan, minum, berpakaian, dan
kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi agar tetap bisa bertahan hidup. Bagi
sebagian orang, untuk memenuhi kebutuhannya ia harus bekerja siang dan malam
membanting tulang itupun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, ada juga
sebagian masyarakat yang tidak kebutuhan dasar saja yang terpenuhi tetapi
kebutuhan sekunder atau bahkan kebutuhan mewah bisa terpenuhi.
Bila manusia
menuruti seluruh keinginannya pastilah ia akan menjadi orang yang slalu merasa
kurang dan terjebak pada kesenangan sesaat.
Berikut
adalah beberapa tindakan yang tergolong sebagai perbuatan tabzir, yaitu :
- Membantu orang lain dalam kemaksiatan. Contoh : Memberi sumbangan kepada orang untuk meminum-minuman keras
- Mengkonsumsi makanan/minuman yg tidak ada manfaatnya dan justru membahayakan bagi jiwa dan raga. misal : Rokok
- Orang yang bersodakoh tetapi tidak ikhlas
- Merayakan Hari Raya lebaran dengan berlebihan
- Merayakan pesta pernikahan dengan berlebihan tidak sesuai dengan syari'at
2. Akibat dari Perbuatan Tabzir
Setiap
aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah pasti mengandung
hikmah/manfaat bagi hamba-Nya, begitupun larangan terhadap perbuatan tabzir
( boros ). Berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatan
tabzir, yaitu :
- Mendapat murka Allah
- Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah
- Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat
- Mendapat cacian dari orang lain
C. Fitnah
1. Pengertian Fitnah
Secara
etimologi fitnah itu artinya kesesatan, dan secara istilah syara fitnah adalah
menyebarkan berita bohong/jelek dalam suatu hal/orang lain, baik secara
diam-diam maupun secara terang-terangan. Fitnah ini muncul karena beberapa
faktor yaitu kebencian, kemunafikan dan kedustaan. Fitnah bertujuan utuk
menjatuhkan martabat dan membuat kesengsaraan kepada sesorang/kelompok
tertentu.
2. Dalil tentang Larangan Berbuat
Fitnah
Allah Ta'ala
berfirman :
Artinya "Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui
mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka tlah mengusir kamu. Dan fitnah itu
lebih kejam dari pembunuhan. Dan jgnlah kamu perangi mereka di masjidilharam,
kecuali jika mereka memerangi mereka di tempat itu. Jika mereka memerangi
mereka kamu maka perangi mereka. Demikian balasan bagi orang kafir." (
Q.S. Albaqoroh : 191 )
Ayat
tersebut di atas menjelaskan tentang bahaya sebuah fitnah. Fitnah dalam
pengertian agama adalah ujian, cobaan dan kekufuran
3. Akibat dari Perbuatan Fitnah
Fitnah adalah
suatu perbuatan yang dampaknyabegitu besar, terkadang hanya karena subuah
fitnah kecil antar manusia terjadi permusuhan dan pertengkaran. Berikut
beberapa akibat yang ditimbulkan oleh fitnah yaitu :
- Menyebabkan permusuhan
- Terjadi pembunuhan
- Melemahkan agama islam
4. Hal-hal yang Perlu Dilakukan Ketika
Mendapat Fitnah
Bila kita
mendapat fitnah, maka ada beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :
- Sabar dan tenang dalam menghadapi fitnah
- Mempunyai keberanian untuk mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya
- Melakukan cek & ricek ( bertabayun )
- Mengusahakan perdamaian
- Berdoa kepada Allah
5. Balasan Bagi Orang yang Berbuat
Fitnah
Sebagaimana
tlah dijelaskan di atas bahwa Islam sangat melarang terhadap perbuatan fitnah,
hal ini bukan saja karena dampak yang ditimbulkan dari fitnah tetapi juga
akibat yang akan di terima oleh orang yang suka menfitnah.
Orag yang
mefitnah akan di beri adzab oleh Allah diakhirat kelak. Allah tlah memberi
ancaman berupa adzab yag sangat pedih, yaitu neraka jahanam.
Firman Allah
Ta'ala, dalam surat Al-Buruj ayat 10 berbunyi :
Artinta "Sesungguh, orang-orang yang
mendatangkan cobaan kepada orang-orang mukmin laki-laki maupun perempuan lalu
mereka tidak mau bertaubat, maka merekaakan mendapat azab Jahanam dan mereka
akan mendapatkan azab yang membakar."( Q.S Al-Buruj : 10 )
Arti dari
ayat di atas menurut ibnu kasir dalam tafsirnya menyatakan bahwa orang-orang
yang memfitnah tersebut, apabila tidak bertobat dan tidak menghentikan tindakan
penyiksaan serta tidak menyesal atas fitnahnya yang pernah mereka timpakan atas
orang-orang mukmin di masa lalu, maka mereka bakal ditimpa siksa yang membakar
. Menurut siksaan yang diberikan oleh Allah kepada mereka sejenis dan setimpal
dari tndakan penyiksaan yang mereka lakukan.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Israf artinya
memboroskan, membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan. Dan secara
istilah adalah melakukan suatu perbuatan yg melampaui batas atau ukuran
yang sebenarnya. Sikap ini biasanya terjadi pada orang-orang yang rakus
dan tidak puas atas nikmat yang telah di beri oleh Allah Ta'la. Dan israf
sangatlah tidak di perbolehkan. Allah pun melarang akan perbuatan israf didalam
firmannya.
Tabzir yang artinya pemborosan. Secara istilah tabzir
adalah membelanjakan/mengeluarkan harta benda yang tidak ada manfaatnya dan
bukan dijalan Allah. Tabzir dan israf sekilas memiliki arti yang sama tetapi
tabzir dan israf adalah dua hal yang berbeda.
Fitnah itu artinya kesesatan, dan secara istilah
syara fitnah adalah menyebarkan berita bohong/jelek dalam suatu hal/orang lain,
baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan. Allah pun melarang akan
perbuatan fitnah dan dalam firman-Nya Allah menegaskan akan dilarangnya
perbuatan atau perilaku fitnah.